Kamis, 22 Mei 2014

Manajemen Pakan


oPakan berkualitas (referensi dari pembudidaya yang sudah mencoba) dan ketersediaan di wilayah sekitar (efisiensi biaya transportasi), pemilihan produk didasarkan pada bukti oUkuran pakan disesuaikan dengan bukaan mulut ikan, dengan tujuan pertumbuhan ikan rata (racak)


oFeeding program (program pakan)
Dari pakan yang dimakan ikan, dihasilkan C organik, N organik, P organik yang dikeluarkan oleh ikan lewat insang (ekskresi) dan sebagian dibuang dalam bentuk feaces (kotoran). Limbah organik ini yang bereaksi membentuk amonia, nitrit dan zat lain yang meracuni ikan dan merusak komposisi media dan berpotensi besar merangsang pertumbuhan bakteri pathogen (penyakit)
oPorsi makan → daya tumbuh optimum perhari (ADG = Average Daily Growth)

vPorsi makan 80% dari daya kenyang, disediakan ruang dilambung untuk produksi enzym-enzym pencernaan. Diharapkan efisiensi pakan 100% terserap sempurna
v
vikan lele memiliki kodrat mulutnya lebar selebar badan / kepalanya. filosofinya ikan ini rakus makan. ikan akan makan sampai lambungnya penuh. nah bayangkan kalo lambung sudah penuh kemudian pakan mengembang.. apa jadinya?
v
vperut/pencernaan akan membengkak, mungkin juga luka. selanjutnya bakteri dalam pencernaan menyerang. biasanya penyakit perut bengkak/kembung karena infeksi bakteri Edwardsiella sp. bakteri ini susah diberantas tuntas karena membentuk cysta
v
vefek lain kalau kekenyangan ikan akan terdiam, hati-hati bila terjadi sesuatu yg mengejutkan ikan akan muntah, efeknya air akan rusak dan ikan akan keracunan

vefek yang lain lagi kalau ikan diam menggantung parasit akan mudah menyerang (hati-hati bila timbul bintik putih, atau bintik merah) maka akan terjadi kematian yang lumayan banyak. cegahlah selagi bisa dgn menerapkan pemberian pakan yg secukupnya saja (80% dari kekenyangan ikan). disamping efisien pakan juga hemat
v
vFrekuensi pakan sesuai dengan metabolisme ikan 2 x sehari, metabolisme ikan berkisar 8 jam, bila waktu pemberian pakan 7 pagi dan 5 sore. Maka ada rentang waktu 2 jam untuk istirahat organ-organ pencernaan, dengan tujuan organ pencernaan tetap sehat, ikan pun sehat. (untuk pakan benih    PF-800/ PF-1000 bisa 3 x sehari tergantung cuaca dan musim)
v
vPakan difermentasi menggunakan probiotik EBS Pro untuk menghasilkan enzim :  protease, amilase, lipase dan cellulose. Sistem ini meringankan kerja dari organ pencernaan 30%, dan membantu pemotongan rantai panjang pada protein dan lemak.

vRutinitas sesuai jam biologis/ naluri (tepat waktu), pemberian pakan yang berubah-ubah jelas mengganggu/merusak jam biologis makan ikan
v
vTeknik pergantian pakan, pergantian pakan sangat berpengaruh pada tingkat keseragaman ukuran ikan. Pada saat pergantian pakan sebaiknya di mix/campur dengan ukuran pakan pengganti.
v
vProgram puasa 1 x makan setiap minggu, bertujuan untuk memberikan kesempatan pada organ pencernaan untuk istirahat. Teknik ini terbukti efektif dan tidak menganggu daya tumbuh ikan
v
vPengurangan porsi makan hingga 30%, bila sudah terbentuk substrat/ polymer/ biofloc yang terjadi bila porsi pakan mencapai 500 kg/ hari/ hektar

oPemberian Pakan Merata di Permukaan
Penebaran pakan merata dipermukaan, untuk pemerataan pertumbuhan, sebab pada benih kecil yang baru ditebar daya jelajah ikan belum luas sehingga masing-masing ikan diharapkan mendapatkan porsi makan yang sama

MANEGEMEN BENIH


MANEGEMEN BENIH

oBenih dari induk yang unggul
oBenih sehat, gerak aktif dan lincah
oUkuran sama
oDari satu induk yG sama (kec. tumbuh sama)
oWarna seragam
oOrgan lengkap
oBentuk proporsional
oBenih dari pembenih/ hatchery yg terpercaya

ÌNDIKATOR KUALITAS AIR SEHAT


ÌNDIKATOR KUALITAS AIR SEHAT

Air Sehat
Warna cerah, tidak terlalu pekat, tidak berminyak
Perilaku ikan : aktif bergerak, nafsu makan tinggi, pada saat siang hari ikan berada didasar kolam
Air tidak berbau → bau asam amino
Air tidak sehat
- Warna kusam, pekat, permukaan berminyak
- Akibat dominasi Blue Green Algae
- Perilaku ikan : gerakan lamban, menggantung dipermukaan
  atau pinggir kolam, nafsu makan kurang
- Bau menyengat → amoniak atau anyir

ontrol Kualitas Air Budidaya Lele sistem Biofloc


Dominasi plankton dan zooplankton
Warna : hijau muda cerah–hijau tua pekat
Bau : tidak berbau – bau lumut
Pada masa dominasi ini banyak tedapat algae yang termasuk plankton (phytoplankton = plankton yang bersifat tumbuhan dan bisa berfotosintesis). kalo plankton yang bersifat hewan = zooplankton, plankton yang hidup dari sampah (bhn organik disebut saproplankton (termasuk bakteri dan jamur). plankton sendiri didefinisikan sebagai jasad renik yg hidup melayang-layang dalam air, bergerak sedikit/tidak bergerak dan selalu mengikuti arus.

Dominasi bakteri pengurai
Warna : coklat teh–coklat muda–coklat pekat
Bau : tidak berbau–bau asam amino
     Pada kolam dengan aerasi kita kondisikan dari awal warna air coklat teh, dengan aplikasi probiotik dan molase ( 100ml /m3 ) diawal persipan media. Dengan tujuan untuk memacu perkembangan bakteri dan sebagai sumber ketersediaan unsur C sehingga Ratio C/N selalu diatas 10

Dominasi bakteri photosintetic
Warna : coklat keruh – merah muda cerah
Bau : asam amino atau bau asam (kecut) 
Rumus kimia dominasi bakteri fotosintetik
6 CO2 + 12 H2S -- C6H12O6 + 6 H2O + 6 S + energi (kalor)
Jadi bakteri fotosintetik dapat menetralkan racun karena bisa menggunakan Amonia (NH3, NH4+), menghilangkan H2S yang ada dalam air.
Makanya air yang warnanya merah ungu – merah coklat ikan cenderung sehat, jenis plankton ini, bisa menyerap amonia dan H2S,  masalah utama dalam akuakultur yang sering menimbulkan kematian. maka bila warna air ini sudah terbentuk tinggal menjaga kestabilannya, Inilah yang disebut bakteri fotosintetik (PSB) yaitu jenis bakteri yang bisa berfotosintesis tetapi tidak menghasilkan oksigen

vCatatan : Pada warna air ini atau dominasi bakteri ini kita harus mengurangi jumlah pakan karena bakteri pengurai sudah tidak mendominasi lagi.
v
vDisamping dibaca dari perubahan warna dan kekeruhan, kualitas air dibaca dari perilaku ikan:
v
vMedia baik : ikan aktif bergerak, cenderung dibawah, nafsu makan tinggi
v
vMedia jelek: ikan lamban, nafsu makan turun, ikan cenderung menggantung di permukaan
 
vBila media sudah tidak nyaman, segera lakukan pergantian air maksimal 30%, atau dengan penambahan dekomposer

Molase budidaya Lele sistem Biofloc

MOLASE



Molase atau tetes, digunakan sebagai sumber energi bagi mikroba agar perkembangan mikroba dalam air kolam dapat berkembang secara baik. Disaming itu, dengan penambahan molase maka penyerapan amonia oleh bakteri menjadi lebih baik. Pengguaan molase pada teknologi biofloc sangat lazim. Penambahan molase pada penerapan teknologi biofloc selain sebagai energi bagi mikroba, juga memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai C/N ratio pada media. Bila C/N ratio di bawah 10 maka bakteri akan menggunakan N dari N-organik (seperti protein, asam amino, urea, dll). Bila C/N ratio 20 atau lebih maka bakteri akan menggunakan N-anorganik (amonia, nitrat). Dan bila C/N ratio antara 10 – 20 maka bakteri akan menggunakan kedua-duanya.
Penggunaan molase disesuaikan dengan komposisi pakan yang digunakan. Untuk protein yang lebih tinggi maka kebutuhan molasenya semakin banyak. Dosis 10 ml / m3.

Pengapuran budidaya Lele sistem Biofloc


PENGAPURAN



Pengapuran berfungsi untuk mempertahankan/menaikkan pH air dan alkalinitas (buffer pH). Disamping itu dapat berfungsi mengikat karbondioksida dalam air, mengurangi/ menghilangkan bau asam dan bau kentut serta menyediakan mineral Ca dan Mg. Pengapuran dapat dilakukan seminggu sekali. Waktu aplikasi terbaik adalah malam hari. Jenis kapur yang bisa diaplikasikan antara lain : kapur pertanian, dolomit di berikan seudah aplikasi  probiotik,molase&ragi dosis 150-200 gram.

Pergantian Air budidaya Lele sistem Biofloc


- 

Situasional, selama ikan merasa nyaman sehat  
  air tidak perlu diganti
- Pergantian air Maks 30%, untuk menghindari
  goncangan media yang dapat menyebabkanikan
  stress dan mengalami penyusutan berat badan
- Air yang diganti lapisan paling bawah, kualitas
  air bawah rendah dengan kandungan amonia
  dan nitrit tinggi
- Pergantian dengan cara sirkulasi, untuk
  menghindari perubahan yang ekstreem dan
  membuat ikan stress


vPenerapakan teknologi biofloc, tidak berarti tanpa buang air sama sekali. Akan tetapi bila bisa memanfaatkan secara baik terhadap biofloc yang terbentuk, maka pergantian air dapat diminimalkan. Pemberlakuan puasa pada saat tertentu, sangat membantu dalam pengelolaan kualitas air. Hal ini akan memberikan kesempatan bagi ikan untuk memanfaatkan biofloc sebagai makanan tambahan yang sudah tersedia secara alami dalam kolam. Sehingga kepekatan biofloc dapat terjaga, tidak terlalu pekat sehingga mengurangi kebutuhan air untuk sirkulasi. Ikan, memiliki
vkemapuan yang berbeda terhadap kepekatan floc di dalam air. Ikan lele merupakan ikan yang cukup tahan dengan kondisi kepekatan floc yang tinggi. Karena ikan ini masih bisa bertahan dengan baik dengan kondisi volume floc yang mencapai 15% (150 cc dalam 1 liter air media). Namun, disarankan agar pemberlakuan puasa / pengurangan pemberian pakan sudah dilakukan sejak ketebalan floc kurang dari 5 % (50 cc per liter air).

vPengaruh kepekatan biofloc dalam air kolam akan memberikan pengaruh pada konsumsi oksigen. Disamping itu juga akan memberikan pengaruh pada pernafasan ikan. Oleh karena itu, pergantian air tetap diperlukan untuk mengurangi kepekatan biofloc dalam air kolam. Untuk membuang endapan dalam kolam sangat dibutuhkan pergantian air.